Ke Malang, Jangan Lupa Cicipin Nasi Empok!

by - Oktober 04, 2019


Nasi Empok Khas Malang
Bicara nasi empok tidak bisa lepas dari nasi jagung. Keduanya terbuat dari jagung namun ada sedikit perbedaan. Karena perbedaan yang sedikit itu pula banyak orang yang menyamakan nasi empok dan nasi jagung. Nasi empok mempunyai butiran jagung yang lebih halus bahkan bisa dibilang ‘lembut’ sementara nasi jagung butirannya lebih kasar. Keduanya dibuat dari jagung tua yang dipipil kemudian digerus kasar, direndam, dan dimasak bersama beras. Campuran beras untuk nasi empok juga lebih sedikit daripada nasi jagung. 

Nasi jagung banyak dikonsumsi masyarakat Nusantara dengan beragam pengolahan dan penyajian. Di pulau Jawa terutama Jawa Timur, Madura dan Jawa Tengah, nasi jagung lahir dari rahim ‘kesedihan’. Dulu saat paceklik atau masa tanam padi yang sulit dan sering gagal, masyarakat banyak yang tidak mampu makan nasi. Kreativitas yang mendorong mereka untuk menemukan makanan pengganti nasi yang lebih murah dan lebih mudah ditanam. Akhirnya jagung menjadi solusinya. Bahkan kemudian diketahui jagung ternyata justru lebih sehat daripada nasi. 
Mendol yang unik


Jangan Lombok-Sayuran Kuah Terpedas di Dunia
Di Jawa timur nasi jagung kebanyakan juga disebut sebagai nasi empok, empog, atau ampog (Madura). Namun di Malang dan beberapa kota lainnya seperti Surabaya, orang-orangnya justru membedakan antara nasi empok dan nasi jagung. Dan keduanya biasanya dijual di lapak yang sama sebagai pilihan. Variasi lauk untuk masing-masing daerah kebanyakan hampir sama terdiri atas urap-urap, lodeh tempe tahu, lodeh manisah (labu siam), ikan asin, dan dadar atau bakwan jagung. 

Nasi empok di Malang tampil dengan ragam lauk yang berbeda yang kadang tidak bisa ditemukan di tempat lain. Selain urap-urap, ikan asin, dadar jagung, dan lodeh, di Malang juga terdapat dua tambahan lauk yang khas yakni mendol dan jangan Lombok. Mendol adalah lauk yang terbuat dari adonan tempe semangit yang ditumbuk kasar bersama bumbu, kemudian dikepal-kepal berbentuk bulat lonjong dan digoreng kering. Sementara jangan lombok adalah sayuran berkuah (ada yang dengan santan dan tanpa santan) berisi tahu, tempe kacang, ikan klotok, dan cabai. Disebut jangan lombok atau cabai karena sayuran ini berisi cabai yang melimpah. Dan coba bayangkan betapa pedasnya! Jika tidak suka pedas sebaiknya hindari lauk jangan lombok saat menikmati nasi empok. Walaupun pesona ‘greget’ nya sedikit berkurang namun rasanya tetap mantul kok!
Nasi Jagung
Nasi empok bisa dinikmati setiap saat baik pagi, siang, ataupun malam. Kalau pagi dan siang hari banyak dijual di pasar-pasar tradisional sementara malam hari bisa ditemukan di warung-warung kaki lima pinggir jalan. Jadi kalau sedang di Malang, jangan lupa yaa untuk mencoba nasi empok nya! Dan rasakan sensasi uniknya!













You May Also Like

0 komentar