facebook google twitter tumblr instagram linkedin
  • Home
  • Stories
  • Recipes
  • About Us
  • Contact

Sambal Nusantara

Cabe Jamu
Cabe Jamu saat masih muda
Ada rasa pedas yang tersembunyi saat kita menenggak segelas minuman beras kencur. Sensasi pedasnya berbeda dengan cabai. Sedikit lembut dan membuat perut terasa hangat. Itulah rasa pedas dari Piper Retrofractum Vahl, rempah asli Indonesia yang masih satu kerabat dengan merica, kemukus, dan sirih. Selain pedas rempah ini juga berbau aromatik yang khas. Di Jawa disebut dengan cabe Jawa atau cabe puyang, di Madura dikenal sebagai cabai solak, di Sulawesi disebut dengan cabia, sementara di Bali di beri nama tabia bun atau cabai rambat. Dalam buku Direktori Rempah Indonesia yang diterbitkan oleh tim Dewan Rempah Indonesia ditulis sebagai cabe jamu. Tanaman ini adalah pemedas kuno yang dulu dikonsumsi oleh masyarakat Nusantara. Dalam teks-teks kuno dari abad ke-10, cabe jamu banyak dijual di pasar-pasar tradisional dengan nama cabya.

Sejak kedatangan cabai dari genus capsicum yang dibawa oleh pelaut-pelaut Portugis pada abad ke-16, pamor cabya mulai meredup. Ternyata masyarakat Indonesia lebih suka pedasnya cabai daripada cabya. Rasa pedasnya lebih kuat dan segar. Selain itu cabai juga mudah ditanam dan harganya lebih murah. Apalagi waktu itu cabai dibudidayakan secara massif oleh Belanda. Cabai pun segera viral dan disukai oleh banyak orang. Kini cabya hanya digunakan sebagai bahan jamu atau herbal. Di beberapa tempat seperti Bali dan Jawa masih digunakan sebagai bumbu masakan.

Baca Juga: Sejarah Sambal di Indonesia yang Tidak Anda Ketahui

Namun coba perhatikan, kenapa nama kedua pemedas tersebut terlihat mirip? Bahkan ada yang menyebutnya sama. Cabya dan cabai, cabe dan cabai, atau cabe dan cabe. Beberapa ahli sejarah sepakat bahwa pemberian nama cabai pada pemedas capsicum oleh masyarakat Nusantara pada waktu itu karena terinspirasi oleh cabya. Sepertinya mereka masih ingin mengenang nama cabya pada capsicum yang datang dari negeri seberang. Mereka menduga bahwa cabya akan segera punah digantikan oleh pemedas baru. Agar namanya tidak ikut punah akhirnya pelafalan cabya diberikan kepada capsicum menjadi cabai.
Cabe Jamu
Cabai Jamu saat sudah kering
Mungkin ada yang penasaran seperti apa resep dan rasa sambal saat pemedasnya menggunakan cabya? Menelusuri lembar demi lembar serat centhini dan googling naskah-naskah kuno yang bertebaran di internet, tak satu pun menemukan resep sambal kuno yang menggunakan cabya. Kalau saja ada resepnya yang tersisa, ingin sekali membuat sambal dari cabya. Adakah yang berminat?

Sebagai herbal, cabya mempunyai banyak manfaat untuk kesehatan. Racikan kuno jamu cabe puyang telah terbukti memberikan manfaat untuk meringankan pegal-pegal di badan atau pegal linu, menurunkan demam, menambah sel darah merah bagi penderita anemia, dan meghilangkan kesemutan. Bahan utama dari jamu ini adalah cabya dan lempuyang. Jauh sebelum obat-obatan modern ditemukan, racikan jamu cabe puyang ini telah digunakan oleh masyarakat Nusantara.

Maret 17, 2019 No komentar
Older Posts

Blog Stats

Popular Post

  • Gastronomi, Nation Branding, dan Sambal
    Soto Nusantara Food is culture (makanan adalah budaya). U ngkapan tersebut menegaskan bahwa makanan adalah suatu hasil karya, cipta, ...
  • Ke Malang, Jangan Lupa Cicipin Nasi Empok!
    Nasi Empok Khas Malang Bicara nasi empok tidak bisa lepas dari nasi jagung. Keduanya terbuat dari jagung namun ada sedikit perbedaan...
  • Sambal Adalah Indonesia
    Sambal, pelengkap wajib masakan Indonesia. Jika kita buka lembar demi lembar sejarah peradaban Nusantara, terkuak bahwa sambal atau s...
  • Sang Legenda Cabe
    Cabe Jamu saat masih muda Ada rasa pedas yang tersembunyi saat kita menenggak segelas minuman beras kencur. Sensasi pedasnya berbeda d...
  • Sambal Kriuk Sambal Milenial
    Ini dia Sambal Kriuk! Saat masih kuliah dan tinggal di kos, yang jauh dari orang tua dan keluarga, urusan makan menjadi sangat merepo...
  • Sambal Goreng Ikan Peda Mantul
    Ini adalah sambal klasik dari Malang yang banyak disukai orang. Bahannya tidak dihaluskan namun cukup diiris tipis-tipis, kemudian di...

Recent Post


Lain Lain

  • Contact Us
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Term of Service
  • Sitemap

Created with by ThemeXpose