Nasi Empok Khas Malang |
Nasi jagung
banyak dikonsumsi masyarakat Nusantara dengan beragam pengolahan dan penyajian.
Di pulau Jawa terutama Jawa Timur, Madura dan Jawa Tengah, nasi jagung lahir dari
rahim ‘kesedihan’. Dulu saat paceklik atau masa tanam padi yang sulit dan
sering gagal, masyarakat banyak yang tidak mampu makan nasi. Kreativitas yang
mendorong mereka untuk menemukan makanan pengganti nasi yang lebih murah dan
lebih mudah ditanam. Akhirnya jagung menjadi solusinya. Bahkan kemudian
diketahui jagung ternyata justru lebih sehat daripada nasi.
Mendol yang unik |
Jangan Lombok-Sayuran Kuah Terpedas di Dunia |
Nasi empok di
Malang tampil dengan ragam lauk yang berbeda yang kadang tidak bisa ditemukan
di tempat lain. Selain urap-urap, ikan asin, dadar jagung, dan lodeh, di Malang
juga terdapat dua tambahan lauk yang khas yakni mendol dan jangan Lombok.
Mendol adalah lauk yang terbuat dari adonan tempe semangit yang ditumbuk kasar
bersama bumbu, kemudian dikepal-kepal berbentuk bulat lonjong dan digoreng
kering. Sementara jangan lombok adalah sayuran berkuah (ada yang dengan santan
dan tanpa santan) berisi tahu, tempe kacang, ikan klotok, dan cabai. Disebut
jangan lombok atau cabai karena sayuran ini berisi cabai yang melimpah. Dan
coba bayangkan betapa pedasnya! Jika tidak suka pedas sebaiknya hindari lauk
jangan lombok saat menikmati nasi empok. Walaupun pesona ‘greget’ nya sedikit
berkurang namun rasanya tetap mantul kok!
Nasi Jagung |
Nasi empok
bisa dinikmati setiap saat baik pagi, siang, ataupun malam. Kalau pagi dan
siang hari banyak dijual di pasar-pasar tradisional sementara malam hari bisa ditemukan
di warung-warung kaki lima pinggir jalan. Jadi kalau sedang di Malang, jangan
lupa yaa untuk mencoba nasi empok nya! Dan rasakan sensasi uniknya!